Don’t Forget

And the last, all the pictures have been burned, and the past, it’s just something we’ve learned. 

“Yo what’s up, Marrisa?”

Marrisa who was sitting on her class chair was surprised of that greet. “Oh, hello, Jean,” she said. Jean looked Marrisa’s face closer, then said, “You look sad today, oh, and yesterday, and the day before yesterday, and the day before before yesterday.

Last Train

PG-Teenage | Romance, Family, Friendship, AU | by Zipperzone | Oneshoot

14 Desember 2008

Gadis itu membungkuk mengambil barang yang terjatuh di bawah kursi ruang tamunya. Tangannya menggapai-gapai lalu mendapati sebuah benda. Ia melihat benda tersebut. “Ternyata kau disini, dasar cincin nakal.” Gadis itu berbalik, namun kakinya menapak benda yang tak seharusnya. Untuk kedua kalinya, Ia membungkuk dan mengambil sebuah foto yang tergeletak di lantai. “Dari mana foto ini berasal? Seingatku tadi gak ada, deh.” Sepasang matanya mengamati foto itu. Seorang gadis dan lelaki yang berfoto dengan senyuman manis. Si lelaki menunjukkan kelima jari tangan kanannya, sedangkan si gadis menunjukkan V-sign. “Tunggu, bukankah ini aku?” Audrey bertanya entah pada siapa. “Tapi, yang ini siapa?” Gadis itu mundur dan duduk di atas sofa empuk miliknya. “Hei, bahkan itu cincin yang sama. Lelaki itu juga memakainya.. siapa dia?”

It’s AKTS!

Halo smua! Masih sering kesini, kan? Semoga, deh ha ha. Nah temen2 yg sering kesini, otomatis jg sering baca fanfic-fanfic kita, dong, ya? Gimana tanggapannya? Bagus? Agak ribet? Atau membosankan? Nggak usah takut lho, temen2, kalo mau comment. Justru kalo kalian jujur itu malah membantu kita, para penulis banget. Karena apa? Karena buat seorang penulis, kritik dan saran itu ibarat napas kita. *jadi  kesimpulannya kalo nggak comment kayak nggak napas, gitu? okeh maaf labil -_-*

Halo semuanyaaa..

Gimana kabarnya? Menurut ku kalian  pasti kesusahan yah? Milihin cerita mana yang mau dipilih dulu,..

Habis ceritanya banyak banget..

Biar ga pusing aku kasih judul ceritanya yahh.. (Pilih judulnya-teken-nyampe)

Be with you Clara’s dream  The wind is blowing  Poem

Kehilangan?Sakit rasanya Tak terpisahkan

One and the same(1) One and the same(2) One and the same(3) One and the same(4) One and the same(5) One and the same(6) One and the same(7) One and the same(8)

Info lainnya teken -_-_-_-> Tour

One and The Same (LAST CHAPTER)

Delapan

02:45

Jam tiga pagi kurang seperempat jam pagi, dan Kris masih tidak bisa tidur. Dan ini semua gara-gara ucapan Taylor tentang kematian kakaknya. Daritadi ia hanya berbaring gelisah di kasurnya.

Cathy Anderson? Mantan rekan bisnis papa? Siapa? Kenapa papa tidak pernah cerita? Apa karena papa yang…?

One and The Same

Harus gue akui kalo kali ini ceritanya agak sinetronis dan hiperbolis (?) tapi gue malem-malem loh buatnya, dan imajinasi juga diperlukan banget dalam membuat cerita ini (?) jadi gue harap kalian mau baca n comment yaa. Okelah, cekidot. Thanks for reading! >>

Tujuh

Taylor duduk di café tempat janjiannya dengan Kris. Baru saja ia sampai disini, tidak apa-apa, Taylor memang lebih suka menunggu daripada ditunggu. Ia mengeluarkan iPhone-nya.

One and The Same

Heyy udah chap. 6! Yang kali ini gue harus ngakui, kayaknya kalian agak bosen sama cerita ini. Tapi gue harap nggak, deh *gimana sih -_- pokoknya gue harap, kalian mau comment, ya, soalnya membantu gue banget. Oke deh, segitu aja. Thanks for reading! >>

Enam

Wanita memang aneh, setidaknya itulah yang dipikirkan Kris sehabis mengantarkan Taylor ke rumahnya. Sepanjang perjalanan tadi Taylor nyaris tidak berbicara apa-apa. Aneh, kan? Padahal biasanya Taylor mengobrol dan tertawa seperti biasa. Oh, ya, wajahnya pucat dan kelihatan tegang. Apa gara-gara kejadian tadi? Tadi di rumah Selena ketika Taylor pamit ke toilet, bukannya masuk ke dalam toilet—tapi Taylor malah memegangi kepalanya dan memegangi tembok.

[Weekly Song] 130107/130114 What’s Up Guys

Halooo semuanyaaa..
Gimane kabarnyoo?? Baek kan? Soalnya gue juga baek =D
Lagi ngapain? Oh iyah aye lupa lu pade kan lagi baca sambil dengerin laguu.. Haha
Jadi gini.. akhir bulan kemaren dan awal bulan ini kita belum ketemu.
So, kita ga tau kabarnya satu sama lain., Well meski komunikasi jalan sapa tau bo onk ya kann??
Jadi aku (blue) memaksudnya temanya kita adalah kita sendiri., agak aneh sihh.,., tapi yah semoga suka dehh..
Lagunya kan dipilih-pilih sendiri sama owner-owner disini nah, dari situ aku punya kesimpulan :

One and The Same

Heloo, kali ini gue nge-postnya cepet lohh *menurut gue sih he he -,-* nah ini chapter 5 dan gue harap suka yaah, gue buatnya malem-malem loh pengorbanan banget (?) Ya udah deh baca aja, comment yaa, kritik n saran kalian membantu gue banget, thanks for reading! Oke cekidott >>

Lima

Selena melihat kosong ke arah luar jendela kamarnya. Sekarang sudah jam setengah sepuluh malam, tapi kota New York masih gemerlapan di luar sana. Begitu cantik dan menarik, seperti gadis itu, pikir Selena. Tadi siang ia bertemu gadis itu―Taylor.