(Bukan) Romeo & Juliet

Tadinya, kusangka aku telah kebal dengan topik ini.

Tadinya, kupikir aku telah mati rasa, tak bisa lagi merasakan debaran jantung yang semakin cepat seiring langkah kakinya yang mendekat.

Tadinya, kukira takkan pernah lagi wajahku menghangat saat tak sengaja beradu pandang dengannya.

Namun, siapakah aku untuk mengira dan menentukan jalan hidupku sendiri?

Siapakah aku untuk cepat-cepat meletakkan garis finish di suatu lintasan yang bahkan tak kuketahui jauhnya?

Tuhan, aku tak ingin mengingkari janjiku.

Namun, tak kuasa aku saat dia berbinar menceritakan rancangan masa depannya..bertumbuhlah rasa inginku menjadi bagian dari ceritanya tanpa dapat kucegah.

Saat kusadar bahwa dia adalah seorang yang tak mampu kugapai, yang bahkan hanya dengan memikirkannya membuatku merasa tak pantas.

Aku bukanlah Juliet yang rela menenggak racun demi kekasihnya.

Dia bukanlah Romeo yang dapat memerangi sesuatu yang mustahil.

Kusadari bahwa hidup tak senikmat angan, tidak pula seindah surga.

Tak akan aku mencoba memeluk sesuatu yang tak mampu kurengkuh.

Teruntuk dia yang tak mampu kuceritakan kepada siapapun…

Bila aku terlahir kembali,

bolehkah aku mencoba untuk menjadi bagian dari hidupmu?

2 thoughts on “(Bukan) Romeo & Juliet

  1. It is really something. Somehow, it reminds me of Beyonce. Idk why.-.
    Mungkin karena Beyonce kalau baca puisi selalu kedengeran gimana gitu, kaya di mvnya yang hold up.

Leave a comment